Rabu, 27 Agustus 2014

Cerita Fabel : Petani yang Merugi Akibat Tikus



Petani Yang Merugi Akibat Tikus
Story by N.S.P

     Suatu hari, hiduplah tikus yang tinggal di pedesaan. Tikus itu hidup secara berkelompok. Tikus itu sangat kompak dan saling berbagi satu sama lain. Mereka saling menjaga satu sama lain. Sekelompok tikus itu dipimpin oleh 3 ekor tikus, yang bernama Didi, Beni, dan Rudi.
     Sementara itu, di pedesaan, orang-orang disana banyak sekali yang menjadi petani. Mereka menjadi petani, karena di perdesaan itu banyak sekali lahan kosong yang bisa dipakai untuk bertani. Pedesaan itu sangat sejuk, karena di pedesaan itu banyak sekali tumbuh-tumbuhan dan pepohonan. Udara di pedesaan itu juga sangat segar dan masih asri.
     Keesokan harinya, petani pun mulai bersiap-siap untuk menanam padi di sawah. Sebelum menanam padi, para petani menggemburkan tanah terlebih dahulu. Setelah itu, para petani pun mulai membajak sawah. Sehabis itu, barulah para petani menanam padi satu per satu. Setelah merawat tanaman padi berminggu-minggu, padipun mulai tumbuh dan menghijau.
     Sementara itu, Didi si tikus sedang pergi untuk mencari makanan. Setelah berputar-putar mencari makanan, Didi pun melihat sawah yang ditanami banyak sekali tanaman padi. Didi pun kembali ke got dan memberitahu semua tikus. Didi pun berkata “ teman-teman tadi aku melihat banyak sekali padi di suatu sawah”. Rudi pun berkata “ benarkah itu Didi?”. Didi pun berkata “ ya, itu benar”. Pada malam harinya, Didi dan para tikus mulai beraksi. Mereka pun pergi ke sawah itu. Mereka pun berpesta pora makan padi.
     Keesokan harinya, para petani pergi ke sawah untuk melihat padi yang mereka tanam. Sesampainya di sawah, para petani pun terkejut, karena melihat padi mereka yang berhamburan dan acak-acakan. Para petani itu pun mulai memasang obat pembasmi hama. Pada malam harinya, Didi dan para tikus pergi lagi ke sawah itu dan memakan padi itu lagi. Pada pagi harinya, Didi dan para tikus mati karena obat pembasmi hama.

Cerita Fabel : Akibat Berperilaku Sombong dan Angkuh



Akibat Berperilaku Sombong dan Angkuh
Story by N.S.P

            Pada zaman dahulu, hiduplah seekor singa di suatu hutan. Singa itu bersifat sombong dan angkuh. Karena sifatnya itu, singa itu dibenci oleh semua hewan yang ada di hutan. Ia merasa dirinya paling hebat dan tidak ada yang bias menyainginya.
            Pada suatu ketika, ia berkata “hei kalian yang ada di hutan ini. Apakah ada di antara kalian yang bias menyaingiku?”. Burung pun berkata “kami memang tidak bias menyaingimu. Tetapi janganlah kau bersikap sombong! Karena itu akan mencelakai dirimu sendiri”. Singa itu tidak menanggapi kata-kata si burung dan langsung pergi begitu saja.
            Keesokan harinya, ketika singa sedang ingin pergi keluar hutan, hewan-hewan yang ada di hutan melarang singa itu. Hewan-hewan yang ada di hutan tahu bahwa di luar ada pemburu. Kijang pun berkata “singa kau tidak boleh keluar dari hutan ini”. Singa pun menjawab “kenapa?”,karena di sana ada pemburu” kata si burung. Singa menjawab “ kau mau membohongiku ya?”. Dengan angkuhnya singa itu keluar dari hutan dan tidak mendengarkan kata-kata para hewan yang ada di hutan. Akhirnya, singa yang sombong dan angkuh itu mati ditembak oleh para pemburu.

Cerita Fabel : Pelajaran Buat Si Kancil


Pelajaran Buat Si Kancil
Story by N.S.P


Pada zaman dahulu, hiduplah seekor kancil yang tinggal di dekat perladangan petani. Kancil itu bernama Didi. Didi sangatlah cerdik dan pintar sehingga merisaukan para petani. Para petani pun merasa terganggu. Keesokan harinya, Didi pergi kelahan petani untuk merusak lahan para petani. Petani pun mengejar Didi.
Setelah terjadi kejar-kejaran yang cukup lama, petani tidak lagi mengejar Didi dan akhirnya Didi berhasil meloloskan diri. Setelah itu, Didi  beristirahat di suatu hutan. Di hutan itu, Didi berteman dengan seekor tupai yang bernama Nina dan seekor burung yang bernama Doni. Pada pagi harinya, Didi masih ingin ke lahan para petani, tetapi Nina dan Doni mencoba melarangnya. Doni pun berkata “ Didi kau mau kemana?”. Didi pun menjawab “aku ingin ke lahan para petani”. Nina pun berkata “ kau tidak boleh ke lahan itu . Bagaimana jika kau nanti ditangkap oleh para petani?”. Didi pun menjawab “ tidak akan”.
Didi tidak mendengarkan kata Nina dan Doni. Didi pun langsung pergi ke lahan para petani. Sesampainya disana, Didi langsung mengacak-acak lahan petani. Petani pun tahu bahwa Didi akan kembali ke lahan mereka. Petani pun sudah menyiapkan jebakan untuk Didi. Didi pun terjebak oleh jebakan para petani dan akhirnya Didi pun tertangkap oleh para petani.

Bendera Pembaca

Flag Counter

Seen