Melanjutkan
tulisan sebelumnya, inilah profil ilmuwan matematika yang berperan dalam
perkembangan kalkulus.
(Sumber
:Kalkulus dan Geometri Analitis Jilid 1
karangan Edwin J. Purcell dan Dale E. Varberg versi terjemahan
Indonesia.)
Bab 8. Teknik Pengintegralan
Johann
Bernoulli (1667 - 1748)
“Kita telah melihat bagaimana
mencari turunan-turunan dari besaran-besaran. Sekarang kita akan memperlihatkan
secara berkebalikan bagaimana integral-integral dari turunan-turunan dicari,
yaitu besaran-besaran dari mana turunan-turunan tersebut berasal.”
Johann Bernoulli
mungkin yang paling terkenal dari sebuah keluarga matematikawan yang produktif.
Paling sedikit 8 orang matematikawan abad ke-18 yang terkemuka mempunyai nama
Swiss – Bernoulli, dan dikatakan masih terdapat matematikawan aktif yang
mempunyai nama ini. Tetapi, demikian banyaknya bakat matematis dalam satu
keluarga boleh jadi bukan merupakan berkah yang tak terbagi, seperti yang akan
kita lihat.
Johann dan
saudaranya Jacques, setelah Newton dan Leibniz, merupakan perintis-perintis
yang terpenting dari kalkulus. Kedua bersaudara tersebut bersaing dengan penuh
semangat dan sering dengan sengit demi pengakuan, walaupun mereka tetap
berkomunikasi satu sama lain dan dengan Leibniz tentang matematika. Johann akan
menghaki hasil-hasil yang ditemukan oleh saudaranya (atau oleh yang lain), dan
Jacques akan memberikan reaksi yang serupa. Usaha-usaha Leibniz untuk
mendamaikan hanya makin melibatkannya dalam percekcokan tersebut. Bahkan
Daniel, putra Johann terbawa ke dalam pertentangan itu dan terpaksa
meninggalkan rumah pada waktu Leibniz memenangkan hadiah setelah mengungguli
Johann. Itu merupakan catatan yang tidak membahagiakan untuk sebuah keluarga
yang benar-benar mengagumkan.
Keluarga
Bernoulli menangani semua jenis masalah dasar dalam kalkulus, termasuk
titik-titik balik, panjang kurva-kurva, deret tak terhingga, dan teknik-teknik
pengintegralan. Johann menulis buku ajar kalkulus yang pertama pada tahun 1691
dan 1692, tetapi bagian tentang kalkulus integral tidak diterbitkan sampai
tahun 1742 dan tentang kalkulus diferensial sampai tahun 1924. Sebagai
gantinya, pada tahun 1696, Guillame F. A de l’Hopital, mahasiswa Johann,
menerbitkan naskah kalkulus yang pertama. Bentuknya diubah sedikit dari karya
gurunya. Mungkin pengaruh Johann paling baik dilihat pada mahasiswanya yang
lain dan yang lebih terkenal, Leonhard Euler.
Bab 17. Kalkulus Vektor
Carl
Friedrich Gauss (1777 - 1855)
“Matematika adalah ratu dari ilmu
dan ilmu hitung (aritmetika) adalah ratu dari matematika. Ia sering berkenan
merendahkan diri menyumbang kepada astronomi dan ilmu alam lainnya, tetapi
dalam semua hubungan ia berhak mendapat peringkat pertama.”
Gauss telah disebut
matematikawan terbesar sejak Newton dan dikenal di kalangan sebayanya sebagai
Pangeran Matematikawan. Untunglah, kejeniusannya dikenali di sekolah dasar.
Satu cerita mengatakan pada usia 10 tahun ia mengacaukan gurunya dengan
menjumlahkan bilangan-bilangan bulat 1 sampai 1000 hampir secara seketika (ia
memakai suatu akal sederhana). Pada usia 15 tahun, ia mulai menjamu gagasan
tentang geometri non-Euclidis; pada usia 18 tahun, ia menciptakan metode
kuadrat terkecil; dan pada usia 19 tahun, ia merampungkan suatu pertanyaan yang
berusia 2000 tahun dengan membangun sebuah poligon 17 sisi dengan memakai
penggaris dan kompas.
Gauss
menghabiskan hampir seluruh hidupnya di observatorium astronomi di Gottingen,
sebuah kota kecil di jantung Jerman. Di sana ia membangun suatu tradisi
matematis, yang segera membuat Gottingen dan universitasnya sebagai pusat
matematika dari dunia, suatu tradisi yang berakhir sampai Hitler membubarkan
ketenarannya, tetapi sebagian karena staff Yahudi.
Gauss menyumbang
kepada banyak cabang matematika. Tesis doktornya tahun 1799 memberikan bukti
yang pertama dari Teorema Dasar Aljabar. Karya klasiknya Disquisitiones Arithmeticae tahun 1801merupakan buku yang paling
berpengaruh tentang teori bilangan sepanjang masa. Dalam kalkulus, karyanya
yang menonjol pada permukaan melengkung termasuk Teorema Kedivergenan, yang
muncul dalam bab ini.
Seperti Newton,
yang sangat dikaguminya, Gauss menerapkan matematika pada masalah-masalah di
dunia fisis, khususnya dalam sastronomi dan fisika. Karyanya dalam kemagnetan,
sekarang diakui dengan memberi satuan gauss
sebagai suatu ukuran kekuatan medan.