Melanjutkan
tulisan sebelumnya, inilah profil ilmuwan matematika yang berperan dalam
perkembangan kalkulus.
(Sumber
:Kalkulus dan Geometri Analitis Jilid 1
karangan Edwin J. Purcell dan Dale E. Varberg versi terjemahan
Indonesia.)
Bab 5. Integral
Georg
Friedrich Bernhard Riemann (1826 - 1866)
Bernhard Riemann
menerima pendidikan dini dari ayahnya, seorang pendeta Protestan Jerman. Pada
waktu ia memasuki perguruan tinggi tahun 1846, maksudnya adalah mempelajari
ilmu agama dan ilmu bahasa-bahasa. Beruntung untuk matematika, ia memilih
Universitas Gottingen, yang telah dan selama 100 tahun berikutnya tetap
merupakan pusat matematika dunia. Di sana ia kena pengaruh W. E. Weber, seorang
fisikawan kelas satu, dan Karl F. Gauss, matematikawan terbesar saat itu.
Seseorang tidak perlu menginginkan guru yang lebih baik. Pada tahun 1851 ia
menerima Ph. D-nya di bawah Gauss, setelah itu ia tinggal di Gottingen untuk
mengajar. Ia meninggal karena tbc 15 tahun kemudian.
Hidupnya
singkat, hanya 39 tahun. Ia tidak mempunyai waktu untuk menghasilkan karya
matematika sebanyak yang dihasilkan Cauchy atau Euler. Tetapi karyanya
mengagumkan untuk kualitas dan kedalamannya. Makalah matematisnya menetapkan
arah baru dalam teori fungsi kompleks memprakarsai studi mendalam dari apa yang
sekarang ini disebut topologi, dan dalam geometri memulai perkembangan yang
memuncak 50 tahun kemudian dalam teori relativitas Einstein.
Kita asosiasikan
Riemann dengan bab ini, karena walaupun Newton dan Leibniz keduanya mempunyai
suatu versi tentang integral dan mengetahui Teorema Dasar dari kalkulus
integral, Riemannlah yang memberi kita definisi modern tentang integral tentu.
Untuk menghormatinya, disebut integral Riemann.
Bab 6. Penggunaan Integral
Archimedes
(287 – 212 Sebelum Masehi)
“Berikan
saya tempat untuk berdiri, dan akan saya gerakkan bumi”
Archimedes dari
Syracuse, tanpa diragukan, merupakan matematikawan terbesar dari zaman
purbakala. Keturunan Yunani, ia menerima pendidikan di Alexandria, pusat
pengajaran dan kebudayaan Yunani. Pada masanya sendiri ia tekenal sebagai
pencipta dan seorang ilmuwan praktis. Ia menciptakan sekrup Archimedes untuk
memompa air, ia menyatakan sifat-sifat katrol dan pengungkit, ia membangun
sebuah model mekanis yang meniru gerakan bulan dan planet-planet, dan – untuk
memuaskan raja Syracuse – ia menemukan cara untuk memutuskan apakah mahkota
raja dibuat dari emas asli tanpa meleburnya (prinsip daya apung Archimedes).
Penemuan-penemuan
dan perkakas-perkakas praktis untuk Archimedes hanyalah hiburan belaka;
tulisan-tulisannya yang terbaik dan pikirannya yang paling tajam dicurahkan ke
bagian dari matematika yang sekarang dikenal sebagai kalkulus integral. Dengan
memakai metode (metode keletihan) dimana ia menjumlahkan sejumlah
besaran-besaran yang sangat kecil, ia mengemukakan beberapa dari hasil-hasil
itu dalam bab ini. Sumbanga-sumbangannya antara lain adalah rumus luas
lingkaran, luas dari potongan parabola, luas elips, volume dan luas permukaan
bola, dan volume kerucut dan benda-benda putar lain. Ia dikatakan telah meminta
kepada teman-temannya agar di atas batu nisannya diletakkan sebuah bola yang
berisi tabung berukir, ditulisi dengan hasil bagi volume bola dan tabung
tersebut.
Bab 7. Fungsi Transenden
Leonhard
Euler (1707 - 1783)
Dapatkah anda
bayangkan seseorang menulis tentang matematika setara dengan 75 buah buku?
Itulah sumbangan Leonhard Euler, tokoh dominan dari matematika abad ke-18 dan
pengarang matematika yang paling subur sepanjang masa. Lahir dekat Basel,
Swiss, ia belajar kepada orang sebangsanya Johann Bernoulli dan telah
menerbitkan makalah-makalah pada usia 18 tahun. Ia menjabat di Universitas
Basel, St. Petersburg Academy of Sciences. Pada waktu ia meninggal, disebutkan
bahwa semua matematikawan Eropa adalah mahasiswanya.
Minat Euler
terentang di semua matematika dan fisika. Kita telah memilihnya sebagai wakil
dari bab ini karena sumbangannya pada kalkulus fungsi-fungsi transeden (yakni,
bukan aljabar). Khususnya, ia memperkenalkan e sebagai bilangan dasar untuk
logaritma natural, memperlihatkan bahwa e dan e2 adalah irasional,
dan menemukan hubungan luar biasa eiπ=-1.
Kebutaan selama
17 tahun terakhir dari hidupnya nampaknya tidak menghambat karyanya. Sebagian,
disebabkan oleh daya ingatnya yang ajaib; ia mengetahui dalam hati rumus-rumus
trigonometri dan analisis, ditambah banyak puisi dan seluruh Aeneid. Dikatakan
bahwa ia telah mengerjakan suatu perhitungan sampai 50 posisi desimal di dalam
kepalanya.
Euler adalah
seorang pecinta keluarga, yang seringkali menghabiskan waktu sore harinya
dengan membangun permainan-permainan ilmiah dan membaca Injil untuk 13
putra-putrinya. Ia memang seorang manusia yang benar-benar mengagumkan.
Bersambung....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar